Sekilas Berita Travel

sekilas berita travel atau berita jalan-jalan bisa anda dapatkan di sini, cocok buat anda yang berencana untuk travel atau sedang travel

Friday, August 3, 2012

Pesona Negeri 1.001 Malam di Masjid Agung Tuban

Pesona Negeri 1001Malam Masjid TubanTuban - Arsitektur masjid yang penuh dengan ukiran dan polesan aneka warna cantik, membawa setiap pelancong yang datang seolah berada di Irak. Inilah Masjid Agung Tuban yanag memancarkan pesona Negeri 1.001 Malam.

Interior Masjid Tuban

Hampir semua orang yang telah datang ke Masjid Agung Tuban mengakui keindahan dan kecantikan masjid ini. Tampilan luarnya yang dilapisi dengan aneka hiasan indah selalu menarik hati setiap mata yang memandang.

Masjid Agung Tuban cukup ramai didatangi umat Muslim yang sedang berada di Tuban. Karena letaknya yang berada tepat di Alun-alun Kota Tuban, masjid ini sangat ramai dikunjungi.

Ada banyak alasan bagi mereka yang datang ke Masjid Agung Tuban. Ada yang memang berniat datang untuk beribadah, adapula yang datang sekadar untuk melihat-lihat kecantikan masjid.

Memang benar, Masjid Agung Tuban memiliki keindahan arsitektur yang patut diacungi jempol. Lihat saja penampilan luarnya, masjid ini mengadopsi gaya masjid yang ada di Irak, si Negeri 1.001 malam.

Interior Masjid Tuban

Ini bisa dilihat dari warna yang digunakan begitu bervariasi dan cerah. Diurutkan dari atas, kubah masjid ini diberi warna putih, biru, dan kuning. Turun ke dinding, warna yang digunakan lebih banyak lagi, yaitu salem atau peach, hijau muda, hijau tua, biru muda, kuning dan cokelat. Benar-benar permainan warna yang apik.

Masuk ke dalam masjid, Anda bisa melihat banyak pola lengkungan yang digunakan untuk menghubungkan tiang penyangga di dalam masjid. Di antara tiang, terdapat rak-rak buku yang digunakan sebagai rak Al Quran. Jadi, Anda tidak perlu membawa Al Quran dari rumah.

Meski mengambil gaya masjid di Irak, Masjid Agung Tuban tidak melupakan gaya Jawa. Ini terlihat dari pintu dan mimbar yang terbuat dari kayu dengan ornamen Jawa klasik.

Selain pola arsitekturnya, yang membuat Masjid Agung Tuban lebih spesial adalah keberadaannya yang telah berdiri sejak abad ke-15. Masjid Agung Tuban didirikan oleh Bupati Tuban pertama yang memeluk agama Islam, yakni Adipati Raden Ario Tedjo, dengan nama Masjid Jami'.

Suasana Malam Masjid Tuban

Pada awalnya, Masjid Agung Tuban tidak sebesar yang ada sekarang. Namun, masjid ini mengalami beberapa kali pemugaran, yaitu pada tahun 1894, 1985 dan terakhir pada tahun 2005.

Waktu paling asyik untuk datang ke Masjid Agung Tuban adalah pada malam hari. Cahaya temaram lampu akan menerangi seluruh tubuh masjid, membuat Anda benar-benar serasa berada di Negeri 1.001 malam.


sumber:
http://travel.detik.com/read/2012/08/03/072959/1982023/1383/pesona-negeri-1001-malam-di-masjid-agung-tuban?d992201287
Read More

Ikut Menggali Fosil Dinosaurus di Dinosaur Provincial Park

Menggali Fosil di Dinosaur Provicial Park
Kanada - Ini adalah kesempatan sekali dalam seumur hidup. Pada tanggal 15-17 Agustus mendatang, Dinosaur Provincial Park, Kanada akan menggelar event penggalian fosil dinosaurus. Yuk, ikut berpartisipasi!

Menggali Fosil di Dinosaur Provicial Park - PetaJika ingin bertemu hewan purba yang telah punah, taman ini adalah tempat yang tepat untuk dikunjungi. Berjarak 2,5 jam, sekitar 48 km dari Calgary, Alberta, Kanada, atau tepat di perbatasan Kanada dengan Amerika Serikat, terdapat Dinosaur Provincial Park. Taman ini berada di Lembah Sungai Red Deer, yang terkenal dengan Badland-nya.

Dinosaur Provincial Park punya agenda yang sangat langka, yaitu menggali fosil dinosaurus. Mengutip dari situs resminya, Jumat (3/8/2012), acara ini akan berlangsung selama tiga hari, yaitu pada tanggal 15-17 Agustus 2012.

Anda akan diajarkan teknik penggalian fosil dinosaurus. Nantinya, Anda akan menjadi penemu fosil dinosaurus yang belum pernah dilihat oleh mata manusia di seluruh dunia. Temuan Anda tersebut akan dipajang di Royal Tyrrell Museum, sebuah rumah koleksi di kompleks Dinosaur Provincial Park.

Menggali Fosil di Dinosaur Provicial Park

Untuk bisa ikut bergabung dalam kegiatan ini, Anda harus melakukan reservasi online di situs resmi taman, albertaparks.ca/dinosaur/activities-events. Selain itu, Anda juga harus menyediakan dana sebesar USD 700 atau setara dengan Rp 6.600.000.

Sebelumnya, taman yang sangat luas ini adalah lokasi ditemukannya banyak sekali fosil dinosaurus, jumlahnya sekitar 40 spesies. Selain menjadi tempat ditemukannya fosil, Dinosaur Provincial Park juga menyimpan 500 spesies fosil dinosaurus dari seluruh penjuru dunia.

Oleh karena jumlahnya yang cukup banyak dan sangat terawat, Dinosaur Provincial Park didaulat sebagai salah satu situs warisan dunia UNESCO pada tahun 1979. Seakan kembali ke masa lalu, setiap pengunjung bisa dengan jelas mempelajari semua hal yang berkaitan dengan dinosaurus di sini.

Hampir semua fosil memiliki potongan yang lengkap. Potongan-potongan yang telah ditemukan tersebut kemudia disusun dan dirangkai sehingga bisa berdiri tegak. Untuk potongan yang kurang lengkap akan disimpan di etalase yang juga bisa disaksikan oleh para pengunjung.

Menggali Fosil di Dinosaur Provicial Park

Di luar bangunan, Dinosaur Provincial Park masih memiliki taman yang sangat luas. Ini adalah tempat ditemukannya 40 spesies hewan purba tersebut. Asyiknya, taman ini punya 3 kawasan yang berbeda-beda. Di salah satu sudut, terdapat padang rumput. Di sudut yang lain ada juga tanah tandus dan pohon-pohon kapuk di tepi sungai.

Selain itu, ada juga beberapa hewan yang dibiarkan hidup semaunya di sini, seperti kelinci, rusa, dan kijang. Semua hewan tergolong jinak dan bisa diajak bercengkrama. Sedangkan di padang rumputnya terdapat sapi dan beberapa kambing yang selalu asyik menikmati rumput yang hijau.



sumber:
http://travel.detik.com/read/2012/08/03/103057/1982188/1383/5/yuk-ikut-menggali-fosil-dinosaurus-di-taman-ini
Read More

Pura Lingsar, Islam dan Hindu Membaur Bersama

Lombok - Memiliki penduduk dengan beragam keyakinan, di Indonesia Anda masih bisa melihat indahnya hidup dalam perbedaan. Wisatawan bisa melihat langsung keindahan ini, saat berkunjung ke Pura Lingsar di Lombok. Mau Tahu?

Pura Lingsar - Gerbang Utama

Sekilas pura ini terlihat biasa saja, tidak berbeda dengan pura lainnya. Tapi ada kejutan lain bila Anda masuk ke dalam Pura Lingsar yang berada di Narmada, Lombok Barat, NTB ini. Di sini Anda bisa melihat umat Hindu dan Islam beribadah dalam satu lokasi.

Pura Lingsar - Pintu Masuk

Pura Lingsar yang dibangun oleh Raja Mataram Lombok, Anak Agung Ngurah ini terbagi menjadi 4 bagian pura. Keempat pura tersebut bernama Pura Gaduh, Kemaliq, Bharata Bagus Balian, dan Lingsar Wulon.

Pura Lingsar merupakan pura terbesar dan tertua di Lombok. Bila biasanya hanya umat Hindu yang menggunakan pura sebagai tempat beribadah, di Pura ini umat Islam dari Suku Sasak juga beribadah di pura ini.

Saat memasuki pura ini, Anda harus mengenakan selendang yang diikatkan di pinggang. Hal ini digunakan guna menghormati pura yang dianggap suci oleh Umat Hindu dan Islam.

Pura Lingsar - Peraturan Dalam Pura

Meskipun terbagi menjadi empat bagian, Pura Lingsar memiliki dua bangunan utama yaitu Gaduh yang digunakan oleh umat Hindu dan Kemaliq yaang digunakan oleh umat Islam Watu Telu. Di dua bagian ini, terdapat dua rumah yang dihuni oleh Pemangku atau pemimpin umat Hindu dan Amangku pemuka agama Islam Suku Sasak.

Pada hari-hari besar tertentu kedua umat beragama ini masing-masing memiliki acara besar. Misalnya, pada bulan Desember biasa umat Hindu melakukan upacara Pujawali di Pura Gaduh, Kemaliq, dan Bharata Bagus Balian. Nah, pada saat yang sama umat Islam juga menggunakan Pura Kemaliq sebagai tempat beribadah. Meskipun begitu, kedua umat beragama ini akan menggunakan Kemaliq secara bergantian.

Tidak berbeda dengan Hindu, saat Idul Fitri umat Islam Suku Sasak juga memakai Pura Kemaliq. Tidak ada yang saling mengganggu atau mendahului. Kedua agama tersebut tetap bisa beribadah dalam suasana damai dan kebersamaan.

Uniknya, di pura ini ada tradisi unik yang biasa dilakukan oleh kedua suku beragama ini. Setelah umat Hindu melaksanakan Pujawali, upacara atas kelahiran Ida Bharata, ada tradisi khusus yang mengikut sertakan Muslim Sasak.

Pura Lingsar - Perang Opat

Tradisi khusus tersebut dikenal dengan nama perang opat. Opat di sini berarti ketupat. Ini bukanlah perang yang menimbulkan pertumpahan darah, melainkan yang menjadi simbol perdamaian antar umat Hindu dan Muslim di Lombok.

Selain ritual perang opat, masih ada sesuatu yang menjadi simbol kerukunan beragama di Pura Lingsar. Tidak hanya umat Hindu dan Muslim yang bisa beribadah di sini, tapi agama lainnya juga bisa memanjatkan doa di sini dengan khusyuk. Wah!


sumber:
http://travel.detik.com/read/2012/08/03/093100/1982107/1383/4/islam-dan-hindu-membaur-bersama-di-pura-ini
Read More

© 2011 Sekilas Berita Travel, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena